Menggali Kretivitas dalam Praktik Kerja Public Relation
Selasar gedung F Kampus Barat IAIN Kudus nampak beda dari biasanya. Depan ruang kelas dipenuhi keramaian mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) semester 3 yang tengah mempersiapkan 'Gelar karya Public Relation' sebagai bagian dari proyek akhir mata kuliah Public Relation, akhir November 2019 lalu.
Dari mulai mempersiapkan dan menghias stand (booth), menata produk yang dipilih hingga mempersiapkan presentasi terbaik sebelum penilaian.
Di gelar karya ini, 25 kelompok dari tiga kelas mata kuliah Public Relation yang diampu Sunarni, M.Ikom harus mampu menunjukkan kreativitas seorang Public Relation yang salah satu tugasnya meningkatkan brand awareness pada publik.
Sunarni, menjelaskan, ilmu Public Relation (PR) jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda. Public Relation berkaitan dengan bentuk komunikasi baik di organisasi non profit, komersial, publik, privat, pemerintah atau swasta kepada publik. Karena itu, seorang PR dituntut mampu menyampaikan pesan dengan baik.
Nah, para mahasiswa didapuk seolah menjadi seorang PR di perusahaan dengan produk barang seperti fashion, aneka jenis makanan dan minuman kekinian hingga zadul. Atau jasa seperti make up creation, souvenir dan aneka cinderamata.
'Semua kelompok bebas bebas memilih produk atau jasa yang akan dipresentasikan. Mereka harus mampu mengemasnya untuk menciptakan brand awareness pada produknya,' jelas Sunarni, dosen pengampu mata kuliah Public Relation.
Dalam menyiapkan konsep dan membangun komunikasi strategis, mahasiswa dituntut menggunakan metode / langkah-langkah kerja PR mulai dari analisis situasi untuk mencari permasalahan dan solusi, perencanaan dan penyusunan strategi, pelaksanaan hingga evaluasi hasil kerja.
Tak heran ada kelompok yang menyulap 'kue satelit', jajanan jadul terbuat dari tepung tapioka dan kelapa ini dengan sentuhan komunikasi ala PR menjadi produk yang mempunyai nilai tambah secara ekonomi dan estetik.
'Kami coba kemas produk yang harganya seribu rupiah menjadi Rp. 10 ribu. Hasilnya dengan strategi promosi dan branding, produk akan lebih diterima di masyarakat. Kemasan lebih cantik, bersih dan diberi merek dengan berbagai varian rasa sehingga dapat menarik minat konsumen,'papar Erin Wandan, mahasiswa KPI dalam presentasinya.
Tiap kelompok mempresentasikan produk yang dipilih dengan tiga unsur yang menjadi penilaian utama, yakni bagaimana memperkenalkan sebuah produk (product knowledge), membranding produk (product branding), dan promosi produk (product promotion).
Gelar Karya KPI ini digelar untuk mempraktikkan kerja PR sebagai bagian dari pendalaman materi mata kuliah Public Relation