Seimbangkan Teori dan Praktik, Mahasiswa KPI B6 Belajar ke iNews TV dan Jawa Pos
Untuk memperdalam teori dan praktik, sebanyak 31 mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) B semester 6 IAIN Kudus, adakan kunjungan media ke dua perusahaan media, pada Rabu (26/02/2020).
INews TV Semarang milik MNC Media Group dan Harian Radar Semarang dari Jawa Pos Group di tuju sebagai lokasi kunjungan untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran di tiga mata kuliah sekaligus. Yakni Mata kuliah Praktik Micro Penyiaran, Hukum dan Etika Media Massa, serta Mata kuliah Produksi media online dan cetak.
Di kunjungan pertama, para mahasiswa mendatangi iNews TV Semarang untuk mendalami praktik siaran televisi. Dewi Mustikasari, Producer iNews TV Semarang memaparkan 'dapur' siaran dan menjelaskan alur kerja di televisi dalam mempersiapkan sebuah program acara. Mulai dari perencanaan siaran, pelaksanaan siaran hingga evaluasi siaran.
'Setiap kru mempunyai job desk, mulai dari reporter di lapangan, produser dan editor yang akan menyelaraskan konten teks dan audio visual, presenter yang harus mempelajari materi siaran, kameramen di studio hingga kru yang ada di control room. Semua harus sinergi karena ini kerja tim,' jelasnya
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa juga diajak ke studio untuk menyaksikan siaran live Program acara 'Special Report' dan 'Lintas Jawa Tengah' dengan masing-masing durasi siaran 30 menit, sehingga dapat mengamati setiap kru yang bekerja baik presenter di depan layar maupun produser, kameramen dan kru di balik layar bekerja.
Sedangkan kunjungan kedua, Mahasiswa mendatangi redaksi Jawa Pos Radar Semarang yang terletak di Jalan Veteran Semarang. Mahasiswa disambut Ida Nur Layla, Redaktur Pelaksana dan Pratono, redaktur yang mengawali karirnya di Radar Semarang sejak tahun 2005.
Keduanya memaparkan kerja-kerja jurnalis dan membuka sesi tanya jawab kepada mahasiswa untuk mengetahui sejauhmana hukum dan etika media diterapkan di Radar Semarang untuk menghasilkan produk jurnalistik yang berkualitas bagi pembaca.
'Kerja jurnalistik dilindungi undang-undang dan profesi ini harus menjunjung tinggi kode etik. Banyak aturan yang harus ditaati, misalnya bagaimana meliput tentang anak dan perempuan. Makanya kami punya buku saku panduan khusus seperti panduan perilaku, bahkan hingga panduan gramatikal atau bahasa,' jelas Ida.
Ida menambahkan, selama dua dekade, Radar Semarang menerima berbagai macam kasus dan sengketa pers yang terkait dengan hukum dan etika. Semua di selesaikan melalui mekanisme, baik melalui Dewan Pers maupun hak jawab.
'Di lay out atau perwajahan, kami juga punya panduan khusus yang menjadi standar di redaksi Jawa Pos. Semua hal yang terkait kerja redaksi sehingga kami punya ciri khas,' imbuh Pratono
Sesi Tanya jawab dilanjutkan dengan room tour ke redaksi Radar Semarang untuk melihat proses kerja redaksi cetak dan online.
Ida menambahkan, sejauh ini tim redaksi di Radar Semarang dengan platform cetak, online dan video masih berada dalam satu tempat untuk mempersiapkan konten. Ada pembagian sesuai dengan alur kerja.
'Misalnya, lay out menerima naskah berita dan foto untuk dibuat versi koran, sedangkan redaksi online mengunggah berita di portal Radar Semarang.'
'Biasanya versi online sedikti berbeda. Kami ganti judul untuk menyesuaikan platform,' jelas Baskoro, tim redaksi RadarSemarang.id, portal online Radar Semarang.
Sementara itu, Sunarni selaku dosen pengampu ke tiga mata kuliah tersebut mengatakan, kunjungan di dua perusahaan pers ini sebagai bagian dari metode pembelajaran untuk memperdalam materi atau teori yang sudah didapatkan mahasiswa.
'Dengan melihat langsung mahasiswa mendapat pengalaman yang dapat di aplikasikan dan praktikkan dalam tugas mata kuliah. Selain itu, pengalaman ini diharapkan dapat menjadi problem solving bagi mahasiswa untuk mensiasati keterbatasan sarana dan prasarana karena di kunjungan ini mereka mendapatkan banyak sekali tips dan triks mensiasati setiap kendala.'
Harapannya dengan pembelajaran di luar kampus melalui kunjungan ke redaksi media, mahasiswa mendapat perspektif lebih luas terkait dengan mata kuliah yang diambil di semester 6 ini.
Ketua Kelas KPI B, M. Khoirul Anam, mengaku senang dengan kunjungan kali ini karena mahasiswa mendapat banyak ilmu tambahan yang diperoleh dari studi lapangan dengan observasi di tempat kunjungan.
'Senang sekali bisa melihat praktik langsung siaran tv live dan proses produksi konten di redaksi. Ilmu yang kami dapat ini bisa dipraktikkan di kelas dan di projek akhir semester,' tandasnya. (Tim KPIB6)