BEKALI MAHASISWA KKL AGAR BIJAK DALAM BERMEDIA SOSIAL, PRODI KPI GELAR WORKSHOP VOKASI

Blog Single

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, menyelenggarakan Workshop Vokasi dengan mengusung tema “Evaluatif dan Produktif dalam Bermedia Sosial” pada Kamis, 11 Mei 2023 di Ruang Multimedia Gedung SBSN Lantai 2.

Dihadiri oleh Wakil Dekan I, Dr. H. Ahmad Zaini, Lc., M.S.I., Ketua Program Studi (Kaprodi) KPI IAIN Kudus Suciati, M.Pd., Sekretaris Prodi KPI, Inayatul Khafidhoh, M.Pd., dan Dosen KPI IAIN Kudus serta menghadirkan tiga narasumber yang ahli dibidang media komunikasi, yaitu Raundoh Tul Jannah, S.Pd. M. Han.,dari MAFINDO Semarang, Fiskal Purbawan sebagai Duta Damai Dunia Maya BNTP Jawa Tengah, dan Basuki Setia Nugroho, S.Pd., dari Mas Bas IND dengan dimoderatori oleh dosen KPI IAIN Kudus Silvia Oti Nugraheni, M.Pd., dan Kaprodi KPI IAIN Kudus Suciati, M.Pd.

Dr. H. Ahmad Zaini, Lc., M.S.I., dalam sambutannya mengatakan diadakannya Workshop Vokasi Prodi KPI bertujuan sebagai bekal bagi mahasiswa KPI semester 6 untuk KKL.

“Workshop ini sebagai bagian dari KKL yang akan membantu kesuksesan mahasiswa KPI dalam menjalankan KKL dengan menghadirkan tiga narasumber muda untuk audience yang muda,” terang Ahmad Zaini.

Pemateri I Raundoh Tul Jannah, S.Pd. M. Han., menjelaskan bagaimana media sosial menjadi alat komunikasi modern atau konten-konten yang ada di media dapat mempengaruhi khalayak yang melihatnya, jadi diperlukannya CEK FAKTA sebelum menyerap suatu informasi yang dapat membahayakan keamanan insani.

“Ada 7 Miss dan Disinformasi yang harus diketahui, yaitu konten satire atau parodi (tidak ada maksud merugikan namun konten tersebut mempunyai potensi mengelabui), konten yang menyesatkan (konten yang membingkai suatu informasi dengan kebohongan), konten tiruan, koneksi yang salah (konten yang sengaja memuat judul atau gambar tidak mendukung konten sehingga menyebabkan kesalahan penafsiran), konten yang salah (memberikan informasi yang salah), dan konten yang dimanipulasi (ketika informasi yang sebenarnya dimanipulasi untuk menipu,” imbuh Jannah.

Pemateri II Fiskal Purbawan dengan mengusung tema materi “Periksa Fakta,” menjelaskan bagaimana hoaks secara mendalam dan sekaligus memberikan tips bagaimana menyikapi hoaks.

“Sekarang banyak yang membuat konten hoaks dengan mudah bertujuan untuk viral, trik paling umum yang dipakai untuk membuat hoaks tampak menyakinkan adalah memanipulasi konten visual dengan mengedit judul atau foto, terlebih perkembangan teknologi yang memungkinkan orang membuat konten palsu menggunakan AI,” jelasnya.

Fiskal juga memaparkan bagaimana cara mengenali hoaks, yaitu dengan cara cek manual seperti melihat secara visual, gambar, foto yang dimuat, kenali sumber informasi apakah medianya kredibel atau bukan. Cara kedua dapat melakukan dengan menggunakan aplikasi atau tools periksa fakta, contohnya yaitu seperti aplikasi hoaks buster tools, kalimasada (WA Mafirindo), dsb.

Pemateri III Basuki Setia Nugroho, S.Pd., dalam  kesempatannya, menjelaskan bagaimana membuat konten kreator yang baik dan tidak hanya sekedar teoritisnya saja namun juga mahasiswa KPI diminta untuk membuat konten kreator.

“Dalam pembuatan suatu konten, ada hal-hal yang wajib diperhatikan dan rencanakan, yaitu menentukan ide konten, membuat story boarat au audio dan keterangan atau subtitle, membuat story line yang memuat susunan konten baik opening, isi call to action, dan closing, dan yang terakhir menentukan bagaimanan cara mengeksekusi ide tersebut,” jelas Basuki.

Sebelum acara berakhir, Basuki meminta mahasiswa KPI untuk membuat konten dokumentasi acara workshop vokasi ini secara dadakan dengan diberikan waktu 30 menit. 3 video tercepat dan terbaik yang dikumpulkan akan mendapatkan hadiah buku edukasi mengenai konten. (umi/ins)

Share this Post1:

Galeri Photo