Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, KPI IAIN Kudus Adakan Kunjungan Ke TVKU dan Solopos
Guna Menunjang perkuliahan dan meningkatkan produktivitas mahasiswa, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Kudus mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada angkatan 2020. Agenda tersebut dilakukan di dua tempat, yaitu TVKU dan Solopos, Senin (22/05/2023).
Dihadiri oleh Wakil Dekan I Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI), Dr. Ahmad Zaini, Lc., M.S.I., Kepala Program Studi KPI, Suciati, M.Pd., beserta dosen dan jajarannya. KKL kali ini mengajak mahasiswa untuk melihat langsung praktik penyiaran, sehingga diharapkan mampu memberikan prospek kerja dikemudian hari.
Dalam sambutannya, Ahmad Zaini berharap mahasiswa dapat menyerap informasi sebanyak-banyaknya, sehingga fasilitas yang disediakan oleh kampus dapat digunakan dengan maksimal.
"Kita sudah punya peralatan yang cukup memadai, tapi kita juga perlu belajar ke tempat lain," ucapnya.
Pada kunjungan pertama, para mahasiswa mengunjungi TVKU Semarang untuk mengetahui praktik siaran televisi. Kepala produksi, Andita mengatakan bahwa kemajuan di bidang teknologi juga mempengaruhi keberlangsungan TVKU. Maka, sebagai bentuk eksistensi TVKU diperlukan pemaksimalan sebagai televisi lokal, penyesuaian dengan kebutuhan masyarakat, dan penggunaan media YouTube sebagai digitalisasi.
"Memang sekarang marak penggunaan AI, apalagi disalah satu stasiun televisi presenternya menggunakan AI. Dan karena adanya perpindahan memiliki proses yang panjang, TVKU akan seperti itu tapi bukan sekarang," ucapnya.
Selanjutnya, para mahasiswa berkesempatan untuk melihat ruang produksi. Mulai dari ruang green screen, talk show, berita, dan ruang produksi program kuliner.
"Kami ada beberapa program, salah satunya ada campus corner, campus on TV, sapa dosen, animasi in action, nyicip, high school forum, dan spesial talkshow," lanjut Andita.
Pada kunjungan kedua, para mahasiswa mengunjungi Solopos Media Grup (SMG) untuk melihat proses kerja jurnalistik dan media penyiaran. Selah satu bagian redaksi, Damar Sri Prakoso menjelaskan bahwa teknik dalam mengumpulkan berita ada tiga, yaitu observasi, wawancara, dan riset data.
"Tugas wartawan adalah verifikasi data, apakah informasi itu valid atau tidak," jelasnya.
Lebih lanjutnya, Damar menjelaskan bahwa informasi yang dapat dijadikan berita haruslah aktual, informatif, memiliki news value, dan menarik. Adapun media massa berita yaitu media elektronik, cetak, dan online.
"Karakter media itu berpengaruh pada berita yang ditayangkan," lanjutnya.
Para mahasiswa juga mengunjungi ruang produksi untuk melihat proses pengolahan berita di dapur redaksi hingga proses dicetak menjadi koran. Mahasiswa juga berkesempatan mengunjungi ruang siaran radio Solopos, dan melihat secara langsung proses siaran. (Nad)