FORDISMA BERKOLABORASI DENGAN DOSEN DAN MAHASISWA KPI IAIN KUDUS BAHAS KOMUNIKASI DENGAN ETIKA KARTINI UNTUK MENCEGAH KEKERASAN BERBASIS GENDER ONLINE (KBGO)
SMA 2 Kudus menggandeng dosen dan mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus untuk berkolaborasi dalam kegiatan Forum Diskusi SMA 2 Kudus (FORDISMA). Kegiatan ini digelar pada hari Rabu (24/04/2024) di aula SMA 2 Kudus pukul 09.00-11.00 WIB. FORDISMA kali ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Kartini. Itulah kenapa tema yang diangkat adalah Komunikasi dengan Etika Kartini untuk Mencegah Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).
Dosen Prodi KPI IAIN Kudus yaitu Ibu Primi Rohimi, S.Sos., M.S.I. menjadi pemantik diskusi dan berkolaborasi dengan mahasiswa Prodi KPI IAIN Kudus yaitu Vivin Qurrota Aeni dan Muhammad Luqman Hakim. Vivin sendiri merupakan alumni SMA 2 Kudus. Kegiatan ini menjadi bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat kolaborasi dosen dan mahasiswa.
Materi pemantik diskusi FORDISMA kali ini adalah tentang etika komunikasi Raden Ajeng Kartini sebagai tokoh yang telah memperjuangkan hak-hak perempuan baik dalam lingkup pendidikan maupun kesetaraan gender. Etika Komunikasi Kartini ini bisa kita teladani untuk mencegah Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).
Peserta FORDISMA kali ini terdiri dari 60 siswa-siswi kelas X-XII beserta bapak dan ibu guru yang mendampingi. Mereka terlihat fokus menyimak materi tentang etika Kartini saat berkomunikasi dengan sahabat-sahabatnya melalui surat. Kartini berkomunikasi dengan orang yang sudah dikenal dan menuliskan kata-kata secara lengkap di atas kertas dan dikirimkan ke mereka. Kartini berkomunikasi dengan tujuan untuk menambah wawasan dan dukungan dari teman-teman
Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Nur Afifudin S.Pd., M.Pd. “Tidak perlu malu mengakui diri sebagai korban kekerasan di internet”, ujar Nur Afifudin dalam sambutannya. Acara inti dipandu oleh moderator, Ibu Tristia SafitriS.Pd. yang merupakan guru BK.
Sesekali Primi mengajak peserta untuk dialog interaktif mengungkapkan pendapat dan pertanyaan. “Bagaimana cara yang efektif untuk mengingatkan teman yang sering bikin stiker dari foto gurunya?”, tanya Eka. “Bagaimana jika pelaku KBGO kebal hukum?”, tanya Alan. Berbagai respon, pendapat, pertanyaan kritis muncul dari para peserta. Acara ini diakhiri dengan pembuatan konten pencegahan KBGO dari para peserta didampingi tim mahasiswa. Pembuatan konten ini merupakan aksi nyata siswa/siswi SMA 2 Kudus yang berpartisipasi dan berkontribusi dalam pencegahan KBGO. (primi&vivin)