MAHASISWA PESERTA KKL PRODI KPI FDKI TAHUN 2022 PRESENTASIKAN LAPORANNYA

Blog Single

Primi Rohimi, salah satu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) terlihat sedang serius mendengarkan presentasi laporan KKL dari mahasiswa di hadapannya. Presentasi ini dilaksanakan pada hari Rabu (29/6/2022) di Ruang Dosen FDKI lantai 2 dari pagi hingga siang. Presentasi ini diikuti oleh 15 mahasiswa bimbingannya secara individual.

 

Salah seorang mahasiswi, Rodhiatun Widiyanti dalam presentasinya menyampaikan laporan tentang program acara Bali TV yaitu Dharma Wacana episode “Etika Berbusana dalam Hindu” yang memiliki nilai yang hampir sama dengan etika berbusana dalam Islam. Berdasarkan hasil observasi Rodhiatun, episode tersebut memuat dasar konsep dari busana Hindu yaitu konsep Tapak Dara (Swastika) yang disebut Tri Angga yang terdiri dari Dewa Angga (dari leher ke kepala), Manusia Angga (dari atas pusar sampai leher), dan Butha Angga (dari pusar sampai bawah kaki). Dari ketiga konsep dasar berbusana dalam Hindu menegaskan bahwa dalam berbusana harus menutup bagian tubuh tertentu, tidak memperlihatkan lekuk tubuh, dan tidak berlebihan. Rodhiatun memaknai hal ini hampir sama dengan etika berbusana dalam Islam yaitu menutup aurat.

 

Primi selaku DPL mengapresiasi usaha Rodhiatun dan teman-temannya dalam penyusunan laporan KKL ini. Mencari nilai keislaman di lokasi KKL Bali TV bukanlah hal yang mudah. Karena Bali TV bukan stasiun TV yang berplatform agama Islam. Penonton Bali TV pun mayoritas bukan muslim tapi pemeluk agama Hindu. Ini karena segmentasi khalayak Bali TV adalah masyarakat Bali yang mayoritas memeluk agama Hindu. Sehingga program acara Bali TV juga tidak mengkhususkan untuk umat muslim melainkan pemeluk agama Hindu. Namun ternyata di antara perbedaan, kita bisa menemukan kesamaan atau setidaknya hampir sama. Inilah esensi dari moderasi beragama. Tiap agama pasti berbeda namun ada kesamaan yang mengajarkan kebaikan.

 

Laporan KKL kali ini menjadi tugas individu mahasiswa. Namun demikian, substansi laporan KKL bukan seperti laporan perjalanan pada umumnya melainkan harus disusun layaknya artikel jurnal ilmiah. Mahasiswa harus bisa mengaitkan hasil observasi mereka selama KKL dengan data hasil wawancara dengan narasumber lokasi KKL serta berbagai referensi. Data-data tersebut harus dikaitkan dengan teori dalam ruang lingkup Prodi KPI. Jadi bukan seperti laporan perjalanan/study tour pelajar pada umumnya.

Laporan KKL tidak hanya selesai setelah dijilid namun harus dipresentasikan kepada DPL sebagai bukti bahwa memang benar mahasiswa tersebut yang menyusun laporannya sendiri, bukan orang lain (jockey/jasa pembuatan laporan). Selain itu, presentasi juga bertujuan untuk menguji kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan hasil jerih payahnya selama ini. Tentu saja tujuan paling utama dari presentasi adalah sebagai bagian dari penilaian KKL yaitu 40% komponen personal dan sosial serta 60% laporan dan presentasi. Untuk menghindari plagiasi, laporan KKL juga diperiksa dengan aplikasi Turnitin. Harapannya, mahasiswa terbiasa menyusun laporan dengan etika penulisan karya ilmiah yang menjunjung tinggi apresiasi terhadap karya orang lain, kejujuran, integritas, dan orisinalitas. (primi)

Share this Post1:

Galeri Photo